Plt Bupati Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Nangkod

Plt Bupati Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Nangkod

Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. BEcon, MM menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Desa Nangkod Kecamatan Kejobong yang menjadi salah satu daerah sulit air di Kabupaten Purbalingga. Bantuan diberikan langsung oleh Plt Bupati dalam rangkaian kegiatan Bupati Tilik Desa yang dipusatkan di desa itu. Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan peresmian proyek-proyek pembangunan tahun 2017 di tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kejobong, Pengadegan dan Kaligondang.

“Inilah wujud bagaimana negara harus hadir ditengah-tengah masyarakat. Ketika masyarakat membutuhkan air bersih karena musim kemarau, pemerintah daerah memberikan bantuan air bersih bersama BPBD, PDAM, PMI dan komunitas peduli lainnya,” ujar Plt Bupati Tiwi dihadapan warga Nangkod yang mengantri air bersih, Rabu (3/10).

Dikatakan Plt Bupati, sejak beberapa bulan yang lalu saat musim kering mulai dirasakan masyarakat, pemkab Purbalingga telah menyalurkan air bersih ke sejumlah desa dalam 13 wikayah kecamatan yang terdampak kekeringan termasuk Desa Nangkod Kecamatan Kejobong. Pihaknya akan terus melakukan droping air hingga berakhirnya musim kemarau nanti.

“Saat ini hujan sudah mulai turun di sejumlah wilayah, kita berharap kebutuhan droping air bersih juga berangsur-angsur berkurang,” katanya.

Plt Direktur PDAM Purbalingga Riyanto yang memimpin langsung droping air bersih di desa itu menuturkan, hingga saat ini PDAM Purbalingga telah melakukan droping air bersih lebih dari 1000 tangki. Bantuan itu tersebar untuk 6 kecamatan yang belum ada pelayanan PDAM, dimana paling banyak di kecamatan Kejobong, Kutasari dan sejumlah daerah lainnya.

“Khusus untuk kecamatan Kejobong sudah disalurkan bantuan air bersih mencapai 401 tangki. Dan di Desa Nangkod hingga hari ini (3/10-red) sudah dilakukan droping air bersih sebanyak 41 tangki,” jelasnya.

Sementara, diperoleh keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, dalam kurun waktu 81 hari hingga 2 Oktober 2018 sudah dilakukan pengiriman air bersih sebanyak 2.058 tangki atau sebanyak 9.161.000 liter di 60 desa dalam 13 wilayah kecamatan.

Jumlah bantuan sebanyak itu berasal dari dana APBD sebanyak 1.922 tangki (8.485.000 liter), kemudian bantuan dari PMI Purbalingga 134 tangki (666.000 liter) dan bantuan Komunitas SEMUT Purbalingga sebanyak 2 tangki (10.000 liter).

“Pengiriman sampai dengan 1 Oktober sebanyak 2.032 tangki atau 9.047.000 liter untuk 60 desa di 13 kecamatan. Kemudian pengiriman tanggal 2 Oktober sebanyak 26 tangki atau 114.000 liter untuk 7 desa di 6 kecamatan. Sehingga totalnya sudah 2.058 tangki atau 9.161.000 liter.,” jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Rusmo Purnomo.

Untuk pengiriman tanggal 2 Oktober, lanjut Rusmo, di salurkan di Desa Candiwulan Kecamatan Kutasari sebanyak 5 tangki, kemudian Desa Langkap Kecamatan Kertanegara 2 tangki, dan Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol 3 tangki. Tiga desa itu mendapat droping air bersih dari BPBD Purbalingga.

Droping air juga dilakukan oleh PDAM untuk Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang sebanyak 3 tangki, Desa Nangkod Kecamatan Kecamatan Kejobong 5 tangki, Desa Pandansari Kecamatan Kejobong 5 tangki dan Desa Banjarkerta Kecamatan Karanganyar 3 tangki. (Hr/humas)

Plt. Bupati Tandatangani Prasasti Peresmian Proyek APBD Dan APBDes 2017

Plt. Bupati Tandatangani Prasasti Peresmian Proyek APBD Dan APBDes 2017

Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B.Econ. MM. menandatangani prasasti menandai secara simbolis peresmian proyek-proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2017 wilayah daerah pemilihan V (lima) yakni Kecamatan Kejobong, Kec. Pengadegan dan Kec. Kaligondang.

Penandatanganan prasasti dilaksanakan Plt. Bupati Tiwi di Lapangan Desa Nangkod Kecamatan Kejobong, Rabu (10/3) dalam rangkaian kegiatan Bupati Tilik Desa setelah sebelumnya bersama Sekretaris Daerah Kab. Purbalingga Wahyu Kontardi, SH. serta sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga lainnya melakukan pembagian/ droping air bersih, mengunjungi posyandu lansia dan juga mengunjungi sentra produksi nasi jagung instan yang dikelola kelompok wanita Tani Sri Lestari Desa Nangkod.

“Tentunya selain silaturahmi, tengok sedulur, melalui kegiatan Bupati Tilik Desa ini saya ingin melihat secara langsung geliat pemerintahan, geliat pembangunan dan kegiatan kemasyarakatan dan saya bersyukur sampai saat ini di Nangkod masih berjalan lancar,” kata Plt. Bupati Tiwi.

Terkait pembangunan yang dilaksanakan di tingkat desa, dirinya meminta masyarakat secara aktif ikut serta mengawal dan mengawasi prosesnya. Bahkan apabila ada ditemukan pelanggaran atau ketidaksesuaian, segera saja secara langsung bisa mengadukannya lewat aplikasi pengiriman pesan/sms/whatsApp langsung ke nomor teleponnya.

“Di era keterbukaan ini saya berikan keleluasaan kepada masyarakat untuk menyampaikan aduannya langsung kepada saya, karena kinerja para pejabat di wilayah saya juga harus tahu dari laporan masyarakatnya. Khusus kepada kontraktor saya berpesan untuk bekerja dengan niat baik karena tidak semata bekerja pada Pemda Purbalingga, namun bekerja untuk kemaslahatan rakyat,” katanya.

Dalam laporannya, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kab. Purbalingga Drs. Widiyono, M.Si. mejelaskan bahwa APBD dan APBDes tahun anggaran 2017 telah selesai dilaksanakan sejumlah Rp. 2.153.181.846.000.,- dan secara garis besar terbagi dalam belanja langsung sejumlah Rp. 1.133.116.238.000.,- dan belanja tidak langsung sejumlah Rp. 998.939.430.000.,-

“Anggaran belanja langsung tersebut untuk membiayai 87 program dan 1.769 kegiatan dengan rincian 1.647 kegiatan dengannilai dibawah Rp. 200 juta dan 122 kegiatan dengan nilai anggaran diatas Rp. 200 juta.,” jelas Widiyono.

Selanjutnya Widiyono menyampaikan anggaran belanja langsung yang dialokasikan di Kec. Kejobong sebesar Rp. 16.503.921.000.,- untuk membiayai 6 kegiatan, Kec. Pengadegan sebesar Rp. 4.849.450.000.,- untuk membiayai 3 kegiatan dan alokasi untuk Kec. Kaligondang sejumlah Rp. 242.550.000.,- untuk membiayai 1 kegiatan.

Adapun APBDes dalam wilayah Kec. Kejobong, terinci disampaikan Widiyono sebesar Rp. 10.844.710.000.,- untuk membiayai 136 kegiatan yang tersebar di 13 desa , Kec. Pengadegan sebesar Rp. 4.648.543.700.,- untuk membiayai 93 kegiatan di 9 desa, dan Kec. Kaligondang sebesar Rp. 12.496.900.700.,- untuk membiayai 117 kegiatan di 18 desa. (t/humas)

Desa Wajib Fasilitasi Usaha Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Desa Wajib Fasilitasi Usaha Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Seiring meningkatknya alokasi dana yang dikelola oleh desa, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM meminta pemerintah desa lebih meningkatkan perhatian terhadap usaha-usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat. Alokasi dana yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan tambahan pendapatan masyarakat sehingga secara pasti dapat meningkatkan kesejahteraanya.

“Dana APBDes yang dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat juga diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan di desa yang dapat dinikmati oleh sumber daya manusia di desanya. Ini juga salah satu cara pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh Desa,” kata Plt Bupati Tiwi saat meninjau kegiatan Kelompok Wanita Tani Sri Lestari Desa Nangkod Kecamatan Kejobong, Rabu (3/10).

 

 

KWT Sri Lestari yang ketuai oleh Yuli Magfiroh, sudah berdiri sejak 2010 dan baru melakukan produksi Nasi Jagung Instan sejak dua tahun lalu. Produksi nasi Jagung Instan tersebut dilakukan secara sederhana oleh 19 orang anggotanya. Diharapkan KWT Sri Lestari dapat terus menambah anggotanya sehingga akan lebih banyak lagi wanita-wanita yang diberdayakan dan mampu menambah pendapatan keluarga dari barbagai keterampilan yang digelutinya.

“Pemkab bersama Dinas Koperasi dan UKM akan senantiasa mensuport dan membantu menfasilitasi kebutuhan-kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat agar simpul-simpul ekonomi di masyarakat dapat terus ditingkatkan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Plt Bupati Tiwi menyerahkan bantuan box kemasan dari DinkopUKM untuk produksi Nasi Jagung Instan desa Nangkod.

Ketua KWT Sri Lestari, Yuli Magfiroh menjelaskan, selain meproduksi Nasi Jagung Instan, kelompoknya juga mengembangkan produk lain seperti tiwul instan, sriping pisang, sriping talas dan pangsit kering. Untuk sriping pisang dan talas saat ini dijual tanpa merk dengan kemasan bal-balan ukuran 1 kg.

Omset terbesar berasal dari produk Nasi Jagung Instan dimana omset per Minggunya mencapai 50 – 75 kg. Produksi nasi jagung instan ini akan meningkat pada saat musim kemarau karena biasanya pesanan terhadap produk ini juga akan meningkat. Sedangkan untuk produk tiwul instan yang baru dalam tahap rintisan, produksinya baru kisaran 10 – 12 kg per Minggu.

Dikatakan Yuli, produk KWT Sri Lestari telah berhasil dipasarkan di kawasan regional Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara. Selain itu, pemasarannya juga telah merambah sejumlah supermarket di Purbalingga dan Purwokerto. Bahkan, melalui sanak saudara yang adadi luar Jawa produk Nasi Jagung Instan dengan merek dagang “Lestari” ini telah merambah wilayah Sumatera dan Kalimantan.

“Kendalanya saat memasuki musim hujan kami tidak berproduksi secara maksimal karena proses pengeringan yang masih secara alami. Seharusnya menggunakan green house sehingga suhu dan sinar bisa stabil yang akan berpengaruh pada mutu dan bau. Fasilitas ini balum kami miliki,” jelas Yuli.

Melihat potensi produk yang dikembangkan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Drs Budi Susetyono, MPA mengaku akan memberikan fasilitasi agar kreatifitas yang ada di masyarakat terus berkembang. Untuk produk Nasi Jagung Instan tersebut, kedepan akan dikemas lebih baik lagi sesuai dengan segmentasi pasar. Karena menurut Budi, nasi jagung saat ini juga sudah menjadi tren dikalangan menengah atas dan di perkotaan. “Untuk segmen pasar atas, akan kita fasilitasi dus eksklusif dan untuk pasaran menengan dengan stiker,” katanya.

Selain itu, untuk menambah kepercayaan pasar, pihaknya juga akan memberikan fasilitasi hak merek dan sertifikat halal.

Sementara, Kepala Desa Nangkod Sahlan mengaku pemerintahan desa yang dipimpinnya sudah mulai berpihak kepada upaya pemberdayaan masyarakat. Tahun ini, melalui BUMDes Desa Nangkod membangun dua unit warung atau kios untuk masyarakat. Ternyata, lanjut Sahlan setelah dua kios itu jadi dan dimanfaatkan warga, kemudian ada 11 warga lainnya yang berkeinginan dibuatkan kios serupa untuk usaha dagang. “Rencananya pada 2019 nanti kembali akan membangun kios-kios BUMDes dengan anggaran Dana Desa,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga tengah merintis dibangunnya kolam renang bersinergi dengan warga dan karang taruna setempat. (Hr/humas)

Tilik Desa Nangkod, Plt. Bupati Kunjungi Posyandu Lansia Karangwringin.

Tilik Desa Nangkod, Plt. Bupati Kunjungi Posyandu Lansia Karangwringin.

Plt. Bupati Tiwi saat mengunjungi Posyandu Lansia Karangwringin dalam rangkaian acara Bupati Tilik Desa di Desa Nangkod Kecamatan Kejobong, Rabu (3/10).

Salah satu kegiatan Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. adalah program Bupati Tilik Desa. Kali ini , dirinya tilik Desa Nangkod Kecamatan Kejobong, pada Rabu (3/10) didampingi Sekretaris Daerah Kab. Purbalingga Wahyu Kontardi, SH. beserta Asisten 1, 2 dan 3 serta sejumlah pejabat OPD lainnya. Di Nangkod, Plt. Bupati Tiwi kunjungi posyandu Lansia dusun Karangwringin setelah sebelumnya melaksanakan droping air bersih bantuan dari PDAM Purbalingga.

Saat mengunjungi Posyandu Lansia dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga drg. Hanung Wikantono MPPM. Plt. Bupati Tiwi menerima aspirasi Ny. Supinah yang meminta agar para lansia diberikan subsidi obat-obatan karena menurutnya selama ini di Posyandu Lansia dusun Karangwringin, para lansia hanya mengikuti timbang badan dan pengecekan kesehatan saja, tanpa pernah diberikan obat-obatan. Selain subsidi obat, Plt. Bupati juga diminta berkenan memberikan fasilitas posyandu.

Menanggapi pernyataan Ny. Supinah, drg. Hanung menyampaikan bahwa pos pelayanan terpadu hanya untuk upaya pencegahan, promosi dan prefensi, bukan merupakan pusat layanan kesehatan, apabila mengalami sakit, maka diharapkan agar berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan dilihat sesuai kebutuhan apabila butuh rawatan, maka dirujuk dengan standard yang sudah ditentukan.

“Posyandu hanya memberikan subsidi vitamin, namun bisa dimungkinkan kebutuhan lain akan dicukupi dengan Bantuan Operasional Kesehatan termasuk kecukupan fasilitas di Posyandu lansia ini melalui Puskesmas Kecamatan Kejobong,” kata dgr. Hanung.

drg. Hanung berharap para lansia tetap semangat untuk datang rutin ke Posyandu memeriksakan kesehatannya dan apabila ditemui ada gangguan kesehatan, maka mintalah rujukan pengobatan ke Puskesmas sesuai kebutuhan.

Sebelum meninggalkan posyandu lansia , Plt. Bupati Tiwi berpesan agar para lansia tetap harus menjaga asupan makannya sebab pada umumnya orang yang telah lanjut usia banyak berpantang makan makanan tertentu karena memang sudah tidak sesuai dengan pencernaannya. Berikutnya rutin kontrol ke dokter /pusat layanan kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatannya, karena menurutnya lebih baik mencegah daripada mengobati.

“Walaupun sudah sepuh, upayakan tetap berolahraga, walaupun hanya olahraga ringan yang penting ada gerakan badannya, dan bapak-ibu juga harus istirahat yang cukup. Mudah-mudahan dengan melaksanakan itu semua, bapak-ibu akan senantiasa terjaga kesehatannya,” kata Plt. Bupati Tiwi (t/humas)