Peringati Hari Jadi, Desa Kaliori Adakan Karnaval

Peringati Hari Jadi, Desa Kaliori Adakan Karnaval

Plt. Bupati Tiwi pada saat perayaan Hari Jadi Desa Kaliori ke 174, Sabtu (22/9).

Desa Kaliori Kecamatan Karanganyar, memperingati Hari Jadi ke-174, Sabtu (22/9). Pada perayaan tersebut dilaksanakan aneka kegiatan meriah baik yang bersifat edukatif maupun seni budaya.

Kepala Desa Kaliori, Ada Subarkat menyampaikan beberapa kegiatan tersebut diantaranya lomba sepak bola putri, senam bersama, lomba voli putri dan putra, lomba adzan tingkat SD, lomba musabaqoh tilawatil Quran (MTQ) tingkat remaja, lomba pidato keagamaan, cerdas cermat tingkat SD.

“Selain itu juga ada tumpengan di seluruh RT, lomba Hadroh, lomba kaligrafi. Ada juga kegiatan kemasyarakatan seperti Ziarah dan besih makam, tirakatan, pengajian, pada pagi ini ada Karnaval dan nanti malam ada Ruwat Bumi (wayang kulit),” katanya dalam acara Karnaval di Lapangan Desa Kaliori.

Karnaval diikuti masyarakat yang terbagi dari beberapa dusun. Mereka menampilkan gunungan hasil bumi, aneka kostum festival, barisan berbagai Ormas dan iring-iringan berbagai musik. Pada kesempatan ini, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM (Tiwi) bersama suami dan rombongan dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga turut menghadiri peringatan hari jadi ini.

Plt Bupati Tiwi menyampaikan selamat kepada segenap warga masyarakat Kaliori yang desanya sudah berusia 174 tahun. “Oleh karenannya di momentum ini ada 2 hal yang perlu diperhatikan. Yaitu evaluasi dan interprospektif,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, evaluasi adalah melihat kembali apa yang telah dilakukan baik masyarakat maupun Pemerintah Desa (Pemdes) selama ini, apa saja sumbangsih yang telah diberikan untuk desa. Sedangkan interprospektif adalah meneropong ke depan, punya wacana-wacana apa yang akan dilakukan ke depan untuk membangun Desa Kaliori.

“Momentum hari jadi ini juga kita jadikan sarana untuk bersyukur, terikmakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kenikmatan tanah yang subur, udara yang segar dan hasil bumi yang melimpah di Desa Kaliori. Memoentum ini juga sebagai ajang meningkatkan soliditas, guyub rukun antar warga, antar dusun dan warga dengan pemerintah desa,” katanya.

Tidak ketinggala, Plt Bupati Tiwi juga menginformasikan akan adanya Pilkades pada bulan Desember mendatang. Pilkades tersebut akan dilaksanakan serentak di 185 desa di Purbalingga termasuk Kaliori. Tentunya nanti akan ada beberapa calon Kades, dan ia berharap masyarakat Desa Kaliori turut mensukseskan Pilkades.

“Yang namanya berbeda pilihan itu biasa, yang penting bagaimana agar beda pilihan itu tidak membuat terpecah belah. Harapannya kades yang terpilih nantinya bisa membangun Desa Kaliori yang lebih baik lagi,” ujarnya. (Gn/Humas)

Empat Desa Disiapkan Menjadi Kawasan Perdesaan

Empat Desa Disiapkan Menjadi Kawasan Perdesaan

Salah satu pembicara sekolah lapang sedang berdiskusi dengan warga desa rintisan kawasan perdesaan di Balaidesa Patemon, Rabu (19/9)

Empat desa di Kecamatan Bojongsari dipersiapkan menjadi kawasan perdesaan yakni Desa Kajongan, Desa Gembong, Desa Banjaran dan Desa Patemon. Keempat desa tersebut akan dijadikan kawasan dengan istilah “Kagem Bapa Tani” yang berarti kajongan, Gembong, Banjaran, Patemon Tekun Amanah Niat Ibadah.

“Jadi masing-masing desa ini nanti akan saling bekerjasama dan kebetulan setelah dilihat dari hari pertama sampai hari ketiga ternyara yang digali oleh mereka di bidang pertaniannya,” kata Ketua Tim Sekolah Lapang di Kawasan Sungai Serayu Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018, Catur Brotosusilo saat ditemui di Balaidesa Patemon, Rabu (19/9).

Catur menyampaikan kawasan perdesaan ini memang sebagai hasil dari adanya kegiatan Sekolah Lapang di Kecamatan Bojongsari yang diikuti empat desa tersebut. Potensi yang akan dikembangkan oleh kawasan “Kagem Bapa Tani” ini adalah pertanian.

“Di sini saya lihat pertanian tapi tidak menutup kemungkinan ke yang lain sebab dari desa-desa yang lain tadi setelah diidentifikasi itu ada juga home industry seperti sapu dan sebagainya itu bisa juga diangkat untuk kawasan ini,” ujarnya.

Untuk menjadi satu kawasan perdesaan tentu dibutuhkan kerjasama yang baik antara Pemerintah Desa dan masyarakat. Kemudian mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan.

“Setelah empat desa itu kerjasama sudah adakesepakatan atau MoUnya kemudian diajukan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk ditetapkan sebagai kawasan sesuai UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa,” tutur Catur.

Setelah terbentuk kawasan dan sudah berjalan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermasdesdukcapil) Provinsi Jawa Tengah melalui Sub Bidang Pengembangan Kawasan Perdesaan akan terus membina dan memantau pengembangan kawasan perdesaan tersebut. Kemudian setelah berjalannya kawasan ini, program-program yang memang sudah ada harus terus dikembangkan.

“Kami harapkan dinas-dinas terkait itu bisa mendukung kegiatan ini ke depan sesuai tupoksinya masing-masing,” harapnya.

Ke depan untuk menghasilkan pertanian yang berkualitas, permasalahan yang saat ini ada seperti masalah kemiringan tanah, pengerjaan tanah, pemasaran dapat diatasi dan dicari solusinya. Sehingga hasil yang nanti didapatkan kawasan perdesaan ini bisa melakukan swasembada beras.

“Kalau saya lihat tadi banyak sekali kendala-kendala seperti sawah tidak rata jadi panen terkendala setahun hanya du akali terus hasilnya kurang maksimal dari masing-masing desa masih sendiri-sendiri, jadi dengan adanya kawasan ini keempat desa ini nanti bisa bekerjasama menjadi kawasan yang satu tujuan,” ungkap Catur. (PI-7)

KPMD Penggerak Kegiatan Desa

KPMD Penggerak Kegiatan Desa

Kepala Dinpermasdes Kab. Purbalingga M. Najib saat melaporkan kegiatan Pelatihan Kapasitas KPMD di Meeting Room Bale Apoeng Purbalingga

Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) di Kabupaten Purbalingga harus menjadi penggerak dan mendorong kegiatan yang ada di desa. Peran KPMD nantinya dapat membantu dan menggerakan kegiatan-kegiatan Pemerintah Desa (Pemdes).

“Tugas dan pokok fungsi dari KPMD ini kan memffasilitasi masyarakat terutama di dalam menggali keswadayaan masyarakat di berbagai kegiatan yang ada di desa,” kata Tenaga Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Muhammad Mujadid saat ditemui pada acara Pelatiahn Fasilitasi KPMD di Meeting Room Bale Apung Purbalingga, Selasa (18/9).

KPMD sendiri merupakan kader yang ada di desa yang salah satu tugasnya ikut serta memperkuat kapasitas dari KPMD. KPMD harus mampu dan mandiri di dalam mendampingi masyarakat mulai dari perencanaan hingga pengendalian kegiatan.

“Tentunya kawan-kawan KPMD ini mendampingi di proses perencanaan kemudian pelaksanaan sampai pengendalian kegiatan yang ada di desa,” ujarnya.

Ia menjelaskan untuk menjadi KPMD ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yang pertama merupakan warga asli desa tersebut. Untuk umur KPMD tidak dibatasi karena sifatnya berjiwa relawan kemudian mempunyai waktu yang cukup.

“Nah untuk KPMD ini tidak boleh PNS terus bukan perangkat desa dan bukan BPD yang punya komitmen memajukan desanya,” jelas Mujadid.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermasdes) Kabupaten Purbalingga, Muhammad Najib mengatakat KPMD setiap tahunnya diberikan pembekalan terkait pembangunan yang ada di desa. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para kader supaya dalam pelaksanaannya KPMD ini bisa memunculkan inovasinya.

“Kita tingkatkan terus ssetiap tahunnya, supaya KPMD ini bisa lebih greget, lebih inovatif membantu pemerintah desa dalam menggali potensi yang ada di wilayahnya,” terang Najib.

Diterangkan, fokus utama kegiatan KPMD yakni membantu pemerintahan desa, menggali potensi desa dan mengelola aspirasi masyarakat. Kemudian KPMD ini menyampaikan aspirasi masyarakat ini pada Pemerintah Desa dan BPD untuk dijadikan suatu inovasi desa.

“Harapannya di Purbalingga KPMD bisa satu persepsi paling tidak memikirkan bagaimana potens-potensi yang ada untuk bisa meningkatkan perekonomian,” harapnya. (PI-7)

TP PKK Kota Surakarta Studi Banding ke BKB Mentari Desa Bajong

TP PKK Kota Surakarta Studi Banding ke BKB Mentari Desa Bajong

Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Surakarta, Kamis (13/9) melaksanakan Studi Banding ke Kabupaten Purbalingga khususnya mempelajari pelaksanaan Bina Keluarga Balita (BKB) Mentari Desa Bajong, Kecamatan Bukateja. Seperti yang diketahui, BKB Mentari Desa Bajong merupakan BKB terbaik di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 juga Harapan I terbaik BKB Tingkat Nasional.

“Kami satu rombongan terdiri dari wakil ketua, sekretaris, bendahara dan Pokja II, staf Dinsosdalduk KB (Kota Surakarta), bermaksud untuk studi banding, terutama menambah wawasan dan pengetahuan tentang Kegiatan BKB Mentari Desa Bajong yang merupakan BKB terbaik di Jawa Tengah,” kata Ketua TP PKK Kota Surakarta Endang Prasetyaningsih yang diwakilkan kepada Wakil Ketua Ii, Daryati Komarudin SE.

TP PKK Surakarta saat melakukan studi banding di BKB Mentari Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Kamis (13/9).

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga Drs Agus Winarno MSi menyampaikan terima kasih telah memilih Purbalingga sebagai tempat studi banding. Ia juga mengenalkan tentang Kabupaten Purbalingga dimana sebagai tempat lahir Jenderal Soedirman, penghasil rambut dan bulu mata palsu, pengrajin knalpot dan tingkat kunjungan wisata terbanyak ke 4 di Jawa Tengah.

“BKB Mentari 2 BKB terbaik di Jateng baik dari segi aspek pengurus, inovasi pengurus dan aktifitasnya. Silahkan dipelajari, mudah mudahan membawa kesan yang baik bagi ibu-ibu TP PKK Surakarta dan memberi kenangan untuk bisa kembali ke sini lagi,” kata Agus.

Sementara itu, Ketua BKB Mentari Desa Bajong, Siti Kasiroh dalam paparannya menceritakan bahwa BKB Mentari dirintis tahun 2007 berawal memanfaatkan ruang garasi rumahnya. Ia bersama rekan-rekannya selaku kader BKB selalu punya moto generasi hebat didukung ibu yang hebat.

“Sejauh ini kita tidak menemukan dimana sekolah menjadi orang tua hebat, ternyata di BKB inilah tempatnya. Tujuan kami adalah memberi penyuluhan agar ibu-ibu cerdas karena belajar dan berbagi pengetahuan bersama,” katanya.

Selain penyuluhan di BKB tersebut, para kader BKB Mentari yang berjumlah 10 orang juga memberikan penyuluhan ke BKB lain di Desa Bajong. Termasuk juga melakukan parenting di lembaga lain seperti Pos Paud, ibu-ibu pengajian, TK dan lain-lain.

“Kami bukan pintar kami hanya bawa kemauan keras, modalnya bisa ngomong semakin sering semakin bisa, sehingga kami dipercaya juga untuk membagikan pengetahuan kepada kader-kader lain di Bukateja maupun di Purbalingga,” ungkapnya.

Selain untuk BKB tempat tersebut juga terintegrasi berbagai kegiatan seperti Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pos Paud, Posyandu, serta Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Para kader BKB Mentari juga aktif berperan dalam kampung KB di Dusun Pasren, Bajong.

Sementara itu, ia juga menyampaikan beberapa aktifitas BKB Mentari yang berbeda pada BKB umumnya. Diantaranya Gerakan Nasional Orang Tua Membaca Buku (Gernas Baku).

“Kami juga adakan lomba untuk ibunya, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana ibu menguasai materi BKB, juga lomba anaknya untuk melatih gerakan kasar, gerakan halus,” katanya

BKB Mentari juga rutin melaksanakan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (GCTPS), Gerakan Minum Susu, BKB Funday, Senam KB bersama, Perawatan kebun. Selain itu juga para kader secara swadaya membuat produk-roduk yang memiliki nilai jual seperti makanan ringan dan bros.

“Sesekali kami juga adakan kegiatan wisata edukasi dengan mengajak ibu dan anak ke perpustakaan daerah dan ke museum mereka dapat penyuluhan agar tidak bosen,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Purbalingga Anas Sumaryo menjelaskan TP PKK Purbalingga rutin melaksanakan pembinaan dan monitoring BKB sebanyak 33 kelompok setahun. Pihaknya juga bekerjasama dengan Dinsosdalduk KBP3A untuk melatih kader BKB, memilih 1 BKB percontohan per kecamatan, dan lomba BKB untuk memilih BKB terbaik di tingkat kabupaten.

“Membuat laporan tahunan PKK, saat ini ada 295 BKB di Purbalingga dan 1613 kader BKB. Kunci sukses BKB di sini bukan hanya pengelolaan dan pembinaan akan tetapi akan adanya kesadaran dan partisipasi dukungan dan fasilitasi dari Pemdes Bajong,” katanya. (Gn/Humas)

Gebrak Karangaren, Plt. Bupati Serahkan 2 Bantuan Rehab RTLH

Gebrak Karangaren, Plt. Bupati Serahkan 2 Bantuan Rehab RTLH

Plt. Bupati Tiwi saat memberikan bantuan rehab RTLH kepada Ny. Kawinem warga RT 05 RW 02 dari Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Banyumas Raya, saat pelaksanaan gebrak gotong royong bersama warga Desa Karangaren, Kamis (13/09).

Bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) dari Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Banyumas Raya untuk dua orang warga Desa Karangaren Kecamatan Kutasari yaitu Ny. Kawinem warga RT 05 RW 02 dan juga bantuan dari BPR. BKK Purbalingga untuk bapak Tiyarso Jariman warga RT 04 RW 02, diserahkan oleh Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE. B.Econ, saat pelaksanaan gebrak gotong royong bersama warga Desa Karangaren, Kamis (13/09).

Selain bantuan rehab sejumlah Rp. 10 juta, Plt. Bupati Tiwi menambahkan bantuan 20 zak semen untuk masing-masing penerima bantuan RTLH dan berharap bantuan rehab RTLH dari REI dan juga BKK Purbalingga mampu mengetuk hati masyarakat Purbalingga yang lain untuk ikut berkontribusi memberikan darma bhaktinya ikut meringankan beban dari masyarakat lainnya yang membutuhkan.

“Saat ini bisa kita jadikan momentum kita selalu bersyukur dan mengingatkan bahwa masih banyak saudara kita yang masih memerlukan uluran tangan bantuan kita, semoga bantuan ini merupakan amal baik dan memberikan manfaat bagi yang menerimanya,” kata Plt. Bupati Tiwi sesaat sebelum memulai pelaksanaan rehab RTLH di rumah Ny. Kawinem.

Sebelumnya, rangkaian kegiatan gebrak di Desa Karangaren dimulai dengan gotong-royong pembangunan talud desa sepanjang 165 meter dari alokasi dana desa sebesar Rp. 152.964.000,- yang berlokasi di RT.05 RW.02. Plt. Bupati memulai pembangunan dengan peletakan batu pertama diikuti Ketua DPRD H. Tongat SH. MM. dan juga Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi, SH. Setelahnya, dilanjutkan penanaman 50 bibit pohon mahoni bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup yang ditanam sepanjang turus jalan dan sekitar lapangan desa.

Saat beramah-tamah dengan warga di halaman balaidesa Karangaren, Plt. Bupati juga sampaikan berbagai bantuan sebagai apresiasi atas sengkuyung masyarakat dalam kegiatan gebrak yaitu paket rasbangga bagi keluarga penerima manfaat sejumlah 253 paket, bantuan PMT bagi ibu hamil dan balita 20 paket , bantuan bagi orang dengan kebutuhan khusus (ODKB), alat bantu dengar dan alat bantu jalan dari Dinsosdalduk KBP3A, serta alat pertanian dan bibit cabe dari Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga.

“Dalam kesempatan ini , saya berterima kasih atas sengkuyung warga Karangaren, dan dari aspirasi yang tadi disampaikan dari Kepala Desa, untuk mempercantik balaidesa Karangaren saya berikan bantuan melalui alokasi bantuan keuangan khusus (BKK) sejumlah Rp. 200 juta, semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Plt. Bupati Tiwi. (t/humas)