oleh admin | Feb 27, 2019
Bank Jateng bersama Pemerintah Kabupaten Purbalingga me-launching layanan E-Tax dan E-Kir, Selasa (26/2) di Pendopo Dipokusumo. E-Tax merupakan bagian dari digitalisasi keuangan daerah yakni memberikan kemudahan bagi wajib pajak untuk melakukan pembayaran non tunai baik melalui teller bank, ATM ataupun i-banking.
E-Tax ini mencakup layanan pajak mulai dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanahdan Bangunan (BPHTB), Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Restoran, Pajak Reklame, Pajak Air Pajak, Pajak Parkir, Pajak PPJU dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Demikian pula dengan E-Kir, layanan ini memberikan kemudahan pembayaran non tunai di Bank Jateng dengan kartu e-kir bagi yang melakukan uji kendaraan di Dinas Perhubungan.
Direktur Kepatuhan dan Menejemen Resiko Bank Jateng, Oni Sumarsono menyampaikan berdasarkan penerapan serupa di daerah-daerah yang lain, digitalisasi keuangan baik E-Tax maupun E-Kir dapat menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Dengan layanan ini PAD pasti akan meningkat, karena yang tadinya tidak termonitor sekarang dengan adanya e-tax ini lebih transparan, kepercayaan wajib pajak akan meningkat dan terdorong untuk membayar pajak,” ungkapnya.
Menurutnya, upaya sistem tersebut merupakan dorongan regulasi baik dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kemedagri maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena dengan adanya layanan-layanan ini dapat ciptakan beberapa keunggulan, mulai dari efisiensi transaksi, sistem non tunai bisa mengurangi jumlah uang beredar serta meminimalkan penyalahgunaan.
Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM pada launching layanan E-Tax dan E-Kir Bank Jateng, di Pendopo Dipokusumo, Selasa (26/2).
“Semuanya langsung dilakukan non tunai sesuai mekanisme perbankan, ini dilakukan supaya ada peningkatan tata kelola keuangan, perbaikan proses governance di pemerintahan,” katanya.
Cegah Kebocoran Anggaran
Sementara itu, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyatakan mendukung langkah gagasan inovatif ini. Sebab hal ini sejalan denga komitmen pemerintah, yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional efektif, efisien, bersih dan demokratis yang dapat memberikan pelayanan prima masyarakat.
“Transaksi Online atau non-tunai ini mencegah adanya kebocoran anggaran dan transaksi pungli atau tindak korupsi di pemerintahan,” katanya.
E-Kir dan E-Tax juga menurutnya sejalan prog pemerintah Purbalingga Go To Smart City, yakni bagaimana agar bisa mengimplementasikan teknologi Informasi yang mendukung sektor-sektor pelayanan Publik dalam rangkan memberikan pelayanan untuk masyarakat. Sehingga pada saatnya nanti E-Tax dan E-Kir ini, transaksi bisa jadi lebih mudah, murah dan cepat.
“Sistem ini juga diharapkan mampu mem-boosting potensi PAD, serta mampu mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik transparan dan akuntabel,” katanya.(Gn/Humas)
oleh admin | Feb 27, 2019
Launching E-Tax dan E-Kir Bank Jateng di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Selasa (26/2).
Bank Jateng selain bersinergi dengan pemerintah daerah, kali ini mulai menjangkau pelayanan di pedesaan Kabupaten Purbalingga, khususnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Salah satunya yakni kerja sama sebagai agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).
Agen Laku Pandai ini juga sering dikenal sebagai program untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank) seperti penjual pulsa, toko kelontong dan sebagainya, dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi. Peresmian kerjasama ini bersamaan dengan launching E-Tax dan E-Kir di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Selasa (26/2).
Direktur Kepatuhan dan Menejemen Resiko Bank Jateng, Oni Sumarsono menerangkan, dalam kerjasama ini Bank Jateng memfasilitasinya melalui Agen Depot Uang Transaksi Aman (Duta) BUMDes ke sekitar 200 BUMDes yang ada di Purbalingga untuk menerapkan Laku Pandai ini.“Inshaallah ke depan BUMDes tidak hanya jadi Agen Laku Pandai, tapi untuk melayani jasa perbankan bagi masyarakat yang ada di desa-desa yang mungkin selama ini tidak terjangkau oleh Bank Jateng secara konvensional (membangunkan gedung),” katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya ke depan juga mulai mempersiapkan produk untuk pembiayaan. Misalnya membantu BUMDes yang membutuhkan pembiayaan (modal) dari bank.
“Bumdes ini akan kita siapkan agar terintegrasi agar jasa layanan Bank Jateng ke Agen dengan produk layanan pembiayaan untuk mengembangkan usahanya. BUMDes tidak hanya bermanfaat bagi Bank Jateng tapi juga sebagai mitra dan agen pembangunan di masyarakat,” katanya.
Sementara itu Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyatakan turut mendukung Agen Duta BUMDes ini karena sesuai dengan misi Presiden Joko Widodo, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dalam hal ini : desa. “Kami di Pemerintah Daerah juga mendorong agar desa membentuk BUMDes agar ada peningkatan perekonomian di desa,” katanya.
Ia menyadari saat ini di tingkat desa banyak sekali masyarakat desa yang kurang familiar terkait fasilitas perbankan bahkan belum tersentuh akses perbankan. Ia berharap agar Agen Duta BUMDes Laku Pandai ini membantu akses perbankan ke lapisan paling dasar dari masyarakat.
“Sehingga teman-teman BUMDes bisa terfasilitasi kredit Bank Jateng untuk pengembangan usahanya,” imbuhnya.(Gn/Humas)
oleh admin | Feb 27, 2019
Plt. Bupati Purbalingga dan Dandim 0702 Purbalingga pada Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap I, bertempat di Lapangan Desa Sangkanayu, Selasa (26/2).
Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Tahap I (Reguler 104 dan Sengkuyung I) berpusat di Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet resmi dibuka oleh Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, bertempat di Lapangan Desa Sangkanayu, Selasa (26/2). Pelaksanaan TMMD direncanakan akan dilaksanakan selama 30 hari dari 26 Februari-27 Maret 2019.
Pembukaan TMMD dihadiri oleh Pangdam IV/Diponegoro beserta jajaran, Plt. Bupati Purbalingga, Dandim 0702 Purbalingga, Ketua DPRD Purbalingga beserta forkopimda, dan jajaran birokrasi pemerintah daerah, tokoh alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan segenap masyarakat Desa Sangkanayu.
Perwira Pelaksana Proyek TMMD Letnan Suryono, dalam laporannya mengatakan, akan ada 2 proyek yang akan dikerjakan pada TMMD Sengkuyung Tahap I, yakni proyek fisik dan non fisik.
“Nantinya akan dibangun jalan baru dengan ukuran 5 x 715 meter, kemudian pembangunan Jalan Makadam dengan ukuran 4 x 715 meter, pembangunan 5 unit gorong-gorong dengan diameter 0,40 x 5 meter, serta pembangunan talud dengan ukuran panjang x tinggi 20 x 2 meter dan 20 x 1 meter,” kata Letnan Suryono dalam laporannya.
Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah mengatakan, Data BPS per-bulan September 2018 mencatat, jumlah penduduk miskin sebesar 3,87 juta orang (11,19%), mayoritas berada di pedesaan, yakni sebanyak 2,15 juta orang.
“Untuk itulah, kita terus memfokuskan program penanggulangan kemiskinan di pedesaan dengan prinsip keroyokan melalui pendekatan holistik-integratif-tematik dan spasial,” kata Tiwi.
Ia melanjutkan, TMMD yang mengangkat tema “Melalui TMMD kita tingkatkan kebersamaan umat serta semangat gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna mewujudkan ketahanan nasional” sangat tepat dikaitkan dengan kondisi kebangsaan saat ini.
“Sejarah telah mengajarkan kepada kita bahwa semangat kebersamaan, kegotong royongan serta persatuan dan kesatuan merupakan senjata ampuh bangsa Indonesia dalam menghadapi segala permasalahan dan tantangan bangsa,”lanjutnya.
Ia juga berharap TMMD tidak hanya membangun sarana, prasarana, fasilitas umum dan sosial yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat desa.
“Tidak hanya itu, program TMMD ini juga harus diarahkan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, meningkatnya kesehatan lingkungan, dan memantapkan kerukunan umat beragama dalam rangka mencegah konflik SARA, radikalisme, terorisme, dan intoleransi,” kata Tiwi.
“Saya juga berharap TMMD kali ini bisa disisipkan program-program yang menggugah wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme mengingat maraknya hoaks, bully, dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa. Kita edukasi masyarakat di tengah riuhnya revolusi industri 4.0, bijak bermedsos. Saring sebelum sharing. Mari kita sadarkan masyarakat arti penting persatuan dan kesatuan bangsa demi Indonesia Jaya,” pungkas Tiwi.
Dalam agenda tersebut diberikan juga bantuan Rehab RTLH dari PMI dan Baznas kepada Bapak Sutarso dan Bapak Sawaryo masing-masing 12 juta rupiah, 708 paket masing-masing 3 kg Rasbangga dan 1 kg lele dari DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan), 1 hand sprayer untuk kelompok wanita tani, 1 power thresher (mesin perontok padi) untuk Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), dan bibit cabai untuk pengurus PKK Desa Sangkanayu dari Dinpertan (Dinas Pertanian dan Perkebunan), 100 bibit tanaman jati, 50 mahoni, dan 50 batang buah-buahan dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup), 2 kruk dan 2 kursi roda dari DinsosdaldukKBP3A (Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dan 5 paket sembako dari PKK. (PI-9)
oleh admin | Feb 27, 2019
Plt. Bupati Purbalingga bersama Komandan KODIM 0702 melakukan peninjauan kegiatan TMMD Sengkuyung I di Desa Sangkanayu (26/2)
Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I tahun anggaran 2019 di wilayah Kodim 0702/Purbalingga menargetkan pembukaan jalan baru yang menghubungkan antara Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet dengan desa Talagening Kecamatan Bobotsari dengan volume luas 5 meter X panjang 715 meter. TMMD yang akan dilaksanakan mulai tanggal 26 Februari sampai dengan 27 Maret 2019 dibuka secara resmi oleh Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. dengan upacara pembukaan di lapangan Desa Sangkanayu.
Secara lengkap, Pjs Perwira seksi territorial Kodim 07/02 Purbalingga selaku pimpinan proyek Letda. Inf. Suriyono melaporkan, sasaran fisik TMMD di Desa Sangkanayu selain membuka jalan baru alternative bagi dua desa, sasaran lain adalah pembangunan jalan makadam dengan volume L. 4m X P. 715m, pembangunan gorong-gorong volume diameter 0,40m X 5m sebanyak 5 unit, pembangunan talud dengan volume P. 20m X T. 2m dan volume P. 20m X T. 1m.
“Pembangunan pada sasaran fisik bermanfaat membuka jalan alternatif, memperlancar arus lalu-lintas, meningkatkan kesejahteraan, peran aktif masyarakat serta kesadaran bela Negara dan cinta tanah air,” terang Suriyono, Selasa (26/02).
Sedangkan untuk sasaran non fisik, lanjut Suriyono, berupa penyuluhan bidang mental ideology, bidang kesadaran berbangsa dan bernegara, bidang kamtibmas, kesejahteraan masyarakat dan penyuluhan bidang pertanian. TMMD didukung sejumlah personil yaitu dari SST Kodim 0702/Purbalingga 40 orang, Polres Purbalingga 2 orang, Dinpermasdes Kab. Purbalingga 1 orang, Bapelitbangda 1 orang, tim teknis DPUPR 1 orang, masyarakat 50 orang serta mahasiswa Unsoed Purwokerto sebanyak 13 orang.
“Sumber dana TMMD Sengkuyung Tahap I dari APBD Provinsi Jawa tengah sejumlah Rp. 265 juta dan APBD Kab. Purbalingga sejumlah Rp. 360 juta sehingga keseluruhan dana Rp. 625 juta,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Bupati D.H. Pratiwi berharap, pelaksanaan TMMD di Desa Sangkanayu dapat berjalan sukses dan mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat serta selesai tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Semoga hasil TMMD Sengkuyung Tahap I bermanfaat dan membawa kemaslahatan khususnya bagi masyarakat di Desa Sangkanayu,” kata Plt. Bupati D.H. Pratiwi. (t/ humpro2019)
oleh admin | Feb 14, 2019
Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sejumlah Rp. 200 juta diserahkan oleh Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. kepada Desa Purbasari Kecamatan Karangjambu untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di Purbasari diantaranya potensi pertanian, pariwisata serta sarana prasarana pendukungnya. Bantuan tersebut disampaikan Plt. Bupati saat pelaksanaan kegiatan Bupati Tilik Desa Purbasari Kec. Karangjambu.
“Saya apresiasi berbagai potensi yang dimiliki desa Purbasari dan desa-desa lain di Kec. Karangjambu dan kami selaku pemerintah berupaya memfasilitasi dengan menyentuh semua desa, terkait bantuan yang kami sampaikan melalui bantuan khusus monggo Pemerintah Desa (Pemdes) mengalokasikan untuk pengembangan potensi di desanya,” kata Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi saat ramah tamah dengan para Kades se Kec. Karangjambu di warung ireng Purbasari, Rabu (13/02).
Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi saat ramah tamah dengan para Kades se Kec. Karangjambu di warung ireng Purbasari, Rabu (13/02).
Plt. Bupati mengatakan salah satu tujuan kegiatan Bupati Tilik Desa adalah mengetahui sekaligus menginventarisir potensi-potensi yang dimiliki desa, untuk kemudian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga sebagai fasilitator dan juga sebagai regulator akan memberikan fasilitasi bagi pengembangan potensi yang dimiliki desa. Plt. Bupati juga instruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melakukan inventarisir dan sentuhan-sentuhan kedepannya mengembangkan potensi yang dimiliki desa.
“Semoga nanti bantuan yang diterima dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan masyarakat. Kami selaku pemerintah melalui dinas terkait akan berupaya memberikan fasilitasi yang seluas-luasnya, namun tentunya pengelolaan bantuan kami serahkan kepada Pemdes masing-masing, dan melalui kesempatan silaturahmi ini mari kita doakan bersama agar kedepan kemampuan anggaran Pemerintah mampu memfasilitasi lebih untuk semuanya,” katanya.
Sebelumnya Kades Purbasari Suwito memaparkan berbagai potensi yang dimiliki desa Purbasari diantaranya potensi pertanian sebagai sentra penghasil kapulaga dan juga glagah arjuna yang telah merambah eksport. Selain itu juga adanya potensi pariwisata yang sedang dikembangkan yaitu kolam renang yang memanfaatkan sumber air alami pegunungan di Purbasari serta pasar desa yang sampai saat ini menurut Suwito belum ada lapaknya walaupun sudah tersedia kios.
“Untuk potensi kapulaga kiranya dinas terkait dapat membantu pengadaan bibit, sedangkan untuk pariwisata nantinya dari bantuan yang telah diterima akan kami pergunakan untuk membangun terminal jalan masuk dan area parkir. Khusus untuk pengembangan potensi glagah kami mohon fasilitasi pembangunan gedung produksi karena selama ini pengrajin glagah masih rumahan, belum ada tempat khusus,” kata Suwito. (t/ humpro2019)
Komentar Terbaru