Kegiatan sunatan massal merupakan salah satu penutup dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2017. TMMD Tahap I untuk Kabupaten Purbalingga dilaksanakan di Desa Grantung Kecamatan Karangmoncol. Penutupan dipusat di lapangan Desa Grantung, yang diikuti unsur TNI/Polri, Hansip, Ormas Kepemudaan, Perangkat desa, mahasiswa dan anak sekolah, Kamis (4/5).
Dari data tim kesehatan, sunatan massal diikuti oleh 11 anak. Selain sunatan juga dilaksanakan KB implan yang diikuti oleh 37 orang ibu, serta pengobatan massal. Semua kegiatan dilaksanakan secara gratis. Untuk peserta sunatan massal diberi satu buah sarung dan baju muslim serta bingkisan dan uang dari Wakil Bupati dan Dandim 0702 Purbalingga. Kemudian Wakil Bupati juga memberikan 100 paket sembako kepada janda miskin di desa Grantung.
Perwira seksi teritorial, selaku perwira proyek, Kapten Arm. Kadi Suryanto dalam laporannya mengatakan kegiatan fisik yang telah dilakukan yakni pembuatan jalan makadam sepanjang 1.500 m x 3 m, gorong-gorong sebanyak 4 buah dengan volume 80 cm x 100 cm dan pemugaran rumah tidak layak huni RTLH sebanyak 21 rumah.
” Selain kegiatan fisik, kegiatan non fisik juga telah dilaksanakan antara lain penyuluhan mental ideologi, kesadaran berbangsa dan bernegara, Kamtibmas, kesra dan pertanian,” katanya.
Komandan Kodim 0702 Purbalingga, Letkol Kav. Dedi Safrudin saat membacakan sambutan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) mengatakan pelaksanaan TMMD merupakan refleksi dalam mengatasi persoalan-persoalan masyarakat. TMMD merupakan roh manunggalnya masyarakat dan TNI sebagai pembentukan pertahanan rakyat semesta.
“Program dimulai sejak tahun 1980 yang dikenal dengan AMD, terus dilakukan berbagai perubahan ke arah yang lebih baik, hal ini dilakukan agar TMMD bisa memberikan manfaat yg lebih tepat. TMMD yang biasanya hanya, 2 kali dalam setahun tahun kali ini menjadi 3 kali. Hal tersebut karena untuk menumbuhkan kembali budaya gotong royong,” katanya.
Selain menumbuhkan semangat kegotongroyongan TMMD, lanjut Dedi TMMD mempunyai fungsi untuk juga menjaga disintegrasi bangsa, membendung terorisme, menangkal kebanjiran komunisme gaya baru, pencegahan bahaya narkoba, serta menjaga kekuatan wilayah dalam kedaulatan NKRI. TMMD juga bertujuan agar rakyat tidak mudah terprovokasi.
“Setelah TMMD berlalu diharapkan masyarakat akan selalu memelihara semangat gotong royong, dan selalu memelihara hasil TMMD,” pungkasnya.
Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermasdes) anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap I tahun 2017 sebesar Rp 800 juta. Yang berasal dari dana APBD Purbalingga sebesar Rp 600 juta dan Bantuan Gubernur (Bangub) sebesar Rp 200 juta. Kemudian untuk rencana tempat TMMD tahap 2 akan dilaksanakan di Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang dan untuk tahap 3 di Desa Karangcegak Kecamatan Kutasari. (Sap’S).